Memandang Lansekap Kota Dari Jalur Komuter (Commuter Line) Dari Stasiun Kota ke Bogor (2) : Safitri Ahmad
Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » Uncategorized » Memandang Lansekap Kota Dari Jalur Komuter (Commuter Line) Dari Stasiun Kota ke Bogor (2)

Memandang Lansekap Kota Dari Jalur Komuter (Commuter Line) Dari Stasiun Kota ke Bogor (2)

(445 Views) Oktober 11, 2019 10:26 am | Published by | No comment



Bagaimana lansekap pada jalur Stasiun Kota ke Bogor? Lansekap dari Kota ke Bogor, berbeda dengan lansekap dari Jatinegara ke Maja. Jalur Kota ke Bogor membelah kota Jakarta, dan area di sepanjang jalur ini didominasi kegiatan perkantoran dan pemukiman. Berbeda dengan jalur Jatinegara-Maja, yang masih ada kegiatan pertanian. Jalur dari Kota sampai Manggarai didominasi oleh kegiatan ekonomi perkotaan, bangunan perkantoran yang tinggi, apartemen, jalur jalan raya yang lebar dengan kendaraan yang lalu lalang, sebagian jalan terlihat macet.

Beberapa bangunan bersejarah peninggalam Belanda dapat disaksikan di sepanjang jalur ini. Kawasan antara Stasiun Kota dan Stasiun Juanda merupakan kawasan yang padat bangunan, tidak ada lahan kosong untuk ruang terbuka hijau, pohon-pohon hanya terdapat di sepanjang jalur jalan. Saat memasuki stasiun Juanda-Mangarai, kasawan ini dipenuhi oleh pohon-pohon besar dengan tajuk yang lebar. Pohon terdapat di sepanjang jalur jalan dan halaman perkantoran/sekolah. Ini merupakan kawasan cagar budaya, banyak bangunan bersejarah yang dibangun pada masa Belanda,

Dari Manggarai – Bogor, suasana peralihan antara lansekap perkotaan yang padat bangunan dengan lansekap desa. Dari stasiun Tebet, terdapat campuran kegiatan ekonomi dan pemukiman kelas menengah. Jalur ini melalui 2 universitas, yaitu Universitas Pancasila dan Universitas Indonesia. Antara stasiun Depok-Bogor, terlihat pembangunan perumahan kelas menengah ke bawah yang dibangun oleh pengembang (developer).

Tidak hanya lansekap perkotaan dan pedesaan yang dapat dilihat oleh pelaju, akan tetapi mereka dapat menikmati karya arsitektur stasiun.



Bentuk bangunan stasiun mengambarkan kapan stasiun tersebut dibangun sebelum atau sesudah kemerdekaan. Bangunan stasiun yang sangat signifikan yang dibangun pada masa Belanda, adalah stasiun Kota, Manggarai, Jatinegara, Senen, dan Bogor. Stasiun kota dibangun dengan tujuan menghubungkan kota Batavia-nama Kota pada saat itu, dengan kota lain ; Bekasi, Bogor, Bandung, dan Karawang. Stasiun Kota dirancang oleh Frans Johan Louwrens Ghijsels, dan merupakan stasiun kereta api terbesar di Indonesia. Salah satu stasiun terminus (perjalanan awal/akhir).

Sedangkan stasiun lain dibangun dengan rancangan modern, sebagian didominasi dengan material kaca. Untuk stasiun kecil, hanya terdiri dari area masuk/keluar, kantor kecil, dan peron, karena perpindahan (masuk/keluar) penumpang tidak banyak. Sedangkan pada stasiun yang lebih besar terdapat mini market dan kantin sebagai fasilitas tambahan.

Stasiun transit, Stasiun Manggarai merupakan stasiun paling besar di Jakarta. Penumpang/transit ke berbagai tujuan (Bekasi, Jatinegara, Bogor) sangat ramai. Banyak kereta api yang masuk dan keluar dari stasiun ini setiap waktu, penumpang naik-turun kereta, dan berpindah ke jalur kereta yang lain secara cepat.

safitri ahmad
writer, landscape architect, urban planner



Categorised in:

No comment for Memandang Lansekap Kota Dari Jalur Komuter (Commuter Line) Dari Stasiun Kota ke Bogor (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>