70. sisi lain : Arsitek Gunawan Tjahjono 14g : Safitri Ahmad
Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » BUKU PROF. GUNAWAN TJAHJONO » 70. sisi lain : Arsitek Gunawan Tjahjono 14g

70. sisi lain : Arsitek Gunawan Tjahjono 14g

(260 Views) Agustus 11, 2022 3:13 am | Published by | No comment



“Waktu itu Pak Gun pernah bilang, kalau Ciputra akhirnya memilih rancangan
Bapak, bukan rancangan arsitek Amerika?”
Info sekecil apapun yang pernah Gunawan sampaikan ke saya, baik melalui
email atau bertemu langsung, selalu saya ingat. Dan ingatan itu biasanya
muncul kembali, jika bertemu topik yang senada. Seperti pertanyaan, “Apakah
Pak Gun pernah bekerja sama dengan Ciputra?”

“O…itu dengan Encona, saya bukan langsung. Itu dengan Danisworo (dosen ITB). Di Bumi Serpong Damai, ada satu daerah yang akan dijadikan CBD (Central
Business Distric). Danisworo kan jago desainnya. Lalu Danisworo ajak saya,
kita dikirim ke Atlanta, Amerika Serikat, di situ ada John Portman. Ciputra
itu sebenarnya kerja sama dengan John Portman. Kan bikin alternatif. Ada
3 alternatif. Dua dari John Portman, satu dari saya dan Danisworo. Waktu
itu saya bantu Danisworo (Encona) bikin proposal, Ciputra lihat, itu yang ia
pilih. Jadi sebenarnya saya tidak pernah mengerjakan proyek Ciputra secara
langsung.”

“Danisworo bilang, “Proposal kita yang Kamu pilih, Ciputra bilang, “Iya”, tapi
kita butuh nama orang asing hahaha…Ciputra juga tahu Kamu bagus.”
“John Portman …akhirnya mengakui bahwa kita (rancangan Gunawan dan
Danisworo) tidak kalah.”
“Apa yang membedakan desain Pak Gun dan si John Portman, arsitek Amerika
itu?”
“Saya kan kalau mendesain itu ada ceritanya, seperti novel. Kita mesti
mengarang. Itu yang disukai Ciputra. Ia (John Portman) kan rasional,
penjelasannya. Kalau saya, explaination, penjelasan itu harus seni, harus
filosofi.”

“Saya jadi penasehat Encona karena Pak Ary Muchtar Pedju, bos Encona
pada saat itu. Ia pernah membawa rektor muhammadiyah yang mau bikin
kampus, ia ingin tahu tentang kampus UI, ketemu saya. Ary itu juga salah satu
staf pengajar tidak tetap di UI, ia mengajar struktur. Orang Muhammadiyah
itu meminta orang Encona mendesain kampus, namanya UMY (Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta). Rupanya, mereka tidak suka. Encona rupanya
diserang filosofinya. Pak Ary lalu meminta saya untuk membikin konsep, saya
bikinkan konsep. Sejak itu semua proyek kampus harus tunggu tulisan Pak
Gunawan (tertawa).”



Ada selentingan memang, kalau Gunawan piawai bikin master plan kampus, saya
sendiri belum sempat menghitung berapa proyek kampus (master plan) yang pernah
dirancangnya. Tapi saya kira ini bermula dari proyek master plan kampus UI Depok,
setelah itu berlanjut ke kampus-kampus lainnya.
“Tadinya Encona juga khawatir, karena saya bukan Muslim, sebaiknya tidak
presentasi di Muhammadiyah. Ternyata, saya kenal dengan semua orang dari
Tim Teknis Muhammadiyah itu. Tidak apa-apa. Diterima. Bagus. Satu kampus semua garisnya ikuti Mekkah saja. Terus ada air. Desain bangunan bukan saya,
saya bikin master plan.”

“Apakah bangunannya mengikuti master plan yang Pak Gun buat?”
“Ikuti dong. Setiap salat, mereka tidak perlu tanya, tapi sudah tahu arah Kiblat,
karena satu garis bangunan mengikuti arah Kiblat. Senang.”
“Ada lagi master plan di Palembang, tapi yang di Palembang tidak jadi
dibangun, karena dana.”
“Jadi… ceritanya Pak Gun spesialis master plan kampus nih,” kata saya sedikit
memuji.
“Ya…hampir boleh dikatakan begitu,” jawab Gunawan sambil mengangkat dagu
sedikit.

“IKIP juga saya. Tadinya IKIP mau dipindahkan ke Cikarang, tapi tidak jadi. Yang
unbuilt itu lebih banyak.”
“Saya mendapatkan proyek selalu karena dicari, tidak
karena promosi diri. Karena saya ngomong, ceritakan
konsepnya dan membuat orang senang dan terkesan,
lalu kembali lagi, mencari saya. Yang saya pelajari
dari Amerika : kalau presentasi harus benar-benar
bagus. Yang penting itu bisa membawa orang lain
terpukau. Itu aja.”




No comment for 70. sisi lain : Arsitek Gunawan Tjahjono 14g

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>