Awal semester, setiap asisten mendapatkan daftar mahasiswa yang menjadi
tanggung jawabnya, ia akan memeriksa tugas mahasiswa itu dari tugas pertama
sampai akhir, sehingga mengetahui perkembangannya. Pada perjalanannya,
tidak seideal itu, ada asisten yang memeriksa tugas mahasiswa yang bukan dari
kelompoknya begitupun sebaliknya.

Jika ada asisten yang berhalangan hadir, ia akan memberitahu Ova, dan Ova
akan memberikan kabar tugas logbook yang menjadi tanggung jawabnya, agar
segera diperiksa, karena logbook dikembalikan ke mahasiswa minggu depan,
untuk membuat tugas baru atau perbaikan tugas sebelumnya.

Bagaimana cara asisten menilai logbook? Gunawan akan memeriksa 2-3 tugas
dalam logbook. Tugas yang dianggap baik akan dijadikan standar. Semua asisten
mengacu ke tugas tersebut dalam memberi nilai. Tentu terjadi perbedaan
pemberian nilai antara satu asisten dan asisten yang lain, tapi perbedaannya
tidak terlalu jauh, karena sudah ada contoh tugas yang dianggap baik. Jika ada
yang tidak dipahami, tidak mengerti, atau ada keraguan, asisten baru akan
bertanya ke Ova, karena dianggap senior. Ova bertanya pada Gunawan.

Gunawan menyatakan bahwa akan selalu terjadi gap dalam penilaian logbook,
antara satu asisten dengan asisten yang lain. Tapi yang paling penting,
harus paham tujuan dari setiap tugas. Kemampuan mahasiswa berargumen
harus dibangun. Argumen yang bagus, yang bisa mengungkapkan fakta,
tidak hanya cerita saja. Selain itu ia juga memberi keleluasan pada asisten
untuk berimprovisasi, untuk lebih kreatif. Tidak membatasi cara bagaimana
mereka harus memberi penilaian. “Untuk pengamatan, semua asisten mampu
mengoreksi, tidak jadi masalah. Untuk tugas kunci, biasanya saya yang periksa,
seperti dekonstruksi dan shape grammar, tapi ada juga beberapa asisten,
sudah sangat bagus, mereka sudah menguasai betul, mereka juga memeriksa
shape grammar.”

Mahasiswa juga dapat mengetahui tugas yang dianggap baik, sehingga mereka
dapat membandingkan tugas terbaik itu dengan tugas yang telah mereka
kerjakan.”Kira-kira yang bagus itu seperti ”ini”. Nama mahasiwa yang sudah
mengerjakan tugas sesuai yang diminta diumumkan di muka kelas, dijadikan
referensi.” kata Ova.

Apakah Gunawan tidak ikut memeriksa logbook? Menurut Ova, dulu pernah,
tapi Gunawan terlalu sibuk sehingga ia selalu terlambat memberikan nilai
logbook yang menjadi tanggung jawabnya ke Ova (yang menginput nilai
logbook ke komputer). Akhirnya diputuskan logbook hanya diperiksa oleh
asisten.

Biasanya Gunawan memberikan 9 tugas dalam satu semester dan mahasiswa
mendapat kesempatan memperbaiki tugas satu kali. Untuk tugas sebelum mid
test diselesaikan sebelum ujian midtest, begitu juga tugas sesudah mid test
diselesaikan sebelum UAS.

Tugas di logbook pasti sama setiap tahun. Jangan-jangan mahasiwa bisa
menyontek tugas logbook kakak kelasnya? Menurut Ova, kasusnya berbeda-
beda, misalnya pengalaman ruang yang paling mengesankan buat diri sendiri
atau lingkungan rumah.

Pada akhir semester, Ova mengumpulkan semua logbook dan merekap
penilaian yang ada di dalamnya. Di bagian belakang logbook ada form : Form
tanggapan, Form apa yang dikerjakan, Form perbaikan, yang telah diisi oleh
asisten. Logbook yang telah dinilai dikembalikan ke mahasiswa, sebelum Ujian
Akhir Semester.

Bagaimana cara penilaiannya? “Nilai, A, B, C bukan dari kita tapi Pak Gun
yang menentukan. Misal A, nilai logbook nya 21. B nilainya, 20. C nilainya, 16.
Kemudian nilainya dijejer-jejerin semua dari yang paling tinggi sampai paling
rendah. Yang menentukan nilai A,B, atau C itu, Pak Gun. Jadi Pak Gun mencari
batasnya itu berapa persen. Misalnya, mahasiswa 60 orang. Sepuluh persen
dari 60 adalah 6. Berarti enam orang itu nilainya A. Di bawahnya A minus.
Semuanya Pak Gun yang mengatur,” jelas Ova.
Gunawan menyerah penilaian tertinggi sebesar 75 % pada asisten, kenapa?
Menurut ia, tugas tersebut sudah dapat didelegasikan ke asisten. Asisten dapat
mengetahui secermat apa dan se-kritis apa seorang membuat logbook, karena