60. Keluarga Gunawan Tjahjono bab 13b : Safitri Ahmad
TRENDING
Home » BUKU PROF. GUNAWAN TJAHJONO » 60. Keluarga Gunawan Tjahjono bab 13b

60. Keluarga Gunawan Tjahjono bab 13b

(292 Views) Agustus 11, 2022 12:05 am | Published by | No comment



Rupanya hari ini Gunawan membagi-bagikan undangan pernikahan putra
sulungnya, Ismiaji Cahyono, di TPAK.

Pesta pernikahannya diadakan di halaman rektorat UI. Pengantin dan orang
tua menerima selamat dari tetamu di bawah rotunda dan tamu menyebar di
halaman itu. Arsitek dari beberapa generasi hadir memeriahkan pesta, Han
Awal, Soewondo B. Soetedjo, Bian Poen, Budi Sukada, Ridwan Kamil. Ini
sebagian yang saya kenal namanya, masih ada yang saya kenal wajah tapi tak
kenal nama. Dari kalangan UI, dosen arsitektur pasti, dosen Pascasarjana

Kajian Perkembangan Perkotaan. Dari antropologi juga ada. Saya juga
melihat mahasiswa Gunawan menjadi panitia pesta. Malah, Ketua Departemen
Arsitektur UI, Kemas Ridwan yang menyambut tamu di area depan.
Tahun 1981, Gunawan mendapat beasiswa ke UCLA, ia pergi sendiri tidak
membawa keluarga. Tahun ke-2, Julien menyusul, tapi anak-anak masih di
Jakarta, tinggal bersama keluarga Gunawan (nenek, ibu, papa, Elly -adik
Gunawan paling kecil- masih kuliah-) di Kramat Pulo.

Dapat berita dari Jakarta, kalau ayah Gunawan kecelakaan, Julien pulang, tapi
Gunawan tidak bisa turut karena masih harus menyelesaikan tesisnya, begitu
tesis selesai, ia segera pulang karena dipanggil untuk mengerjakan Master Plan
UI. Satu tahun di Indonesia ia berangkat lagi untuk, melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya di Berkeley, Amerika.

Gunawan berangkat duluan ke Berkeley selama satu semester. Setelah itu,
ia menjemput keluarganya. Saat itu, Aji kelas 3 SD, Puspa kelas 2 SD, dan Ary
masih TK. Di Amerika, masing-masing mempunyai kesibukan sendiri-sendiri:
Gunawan ke kampus, anak-anak ke sekolah dan Julien merawat anak-anak
balita (baby sitting). Ada 4 orang anak yang ia rawat. Pagi hari anak-anak
itu diantar ke apartemen Gunawan, lengkap dengan peralatannya : seperti
tempat tidur, makanan, minuman, diaper, sore hari anak-anak itu diambil lagi
oleh orang tua mereka. “Di belakang apartemen kita ada middle school. Ada
satu guru yang anaknya saya rawat. Dari sekolah ke apartemen kita, jalan kaki
hanya lima menit. Bayi ditaruh di tempat saya, ia pergi mengajar, begitu waktu
menyusui, ia pulang sebentar, lalu balik lagi mengajar.”



Waktu di Berkeley, Ibu Gunawan meninggal karena serangan jantung,
di Jakarta. Pada saat yang bersamaan Gunawan sedang ujian, tidak bisa
meninggalkan sekolah dan pulang ke Indonesia, walau sebentar. “Biar
bagaimana ia anak pertama, tidak bisa berdaya,” ungkap Julien, menceritakan
kisah itu. “Ia hanya bisa ke kuburan ibunya, ketika pulang ke Indonesia untuk
penelitian disertasi, di Kota Gede, Jawa Tengah, selama satu bulan.”
Disela-sela jadual perkuliahan yang padat, Gunawan selalu menyempatkan
diri belanja ke supermarket atau bermain bersama anak-anaknya. “Ia memang
senang belanja,” kata Julien. Suatu hari Gunawan pulang membawa catur, kata
Aji, “Bukan catur Eropa. China Cheekker. Ada kelereng terus dilangkah-langkahi
begitu. Kita main bareng. Saya ingat betul, karena kita jarang main game
bareng. Menarik.”

Kalau hari Sabtu dan Minggu mereka jalan-jalan ke Universal Studio, Yosemite
Park, San Fransisco, dan Oakland. “Kadang Bapak suka ajak menonton film
tentang arsitektur, ke museum, ke toko buku, hunting buku murah ke museum
dan perpustakaan. Perpustakaan mendapat dua atau tiga buku baru, jadi
sisanya dijual. Biasanya pergi dengan teman. Kalau berat naik taksi. Di sana
bukunya bagus-bagus, ia tidak hanya membeli buku arsitektur saja, tapi segala
macam buku dibeli : filsafat, pengetahuan umum, buku masak.”

Setiap kali mendapat kiriman brosur buku baru, Gunawan mempersilahkan
anak-anaknya untuk memilih buku yang mereka suka. “Pokoknya untuk buku
tidak ada budget. Kita mau buku apa saja pasti dibelikan. Kadang pesan ke
Amazon (toko buku online),” kata Aji. Setiap ada book fair keluarga pasti
diajak. Tidak jarang Gunawan menyarankan untuk membeli buku-buku bagus,
terutama buku teori.




No comment for 60. Keluarga Gunawan Tjahjono bab 13b

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>