Jalur pejalan kaki merupakan jalur sirkulasi yang menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain dengan cara berjalan (berjalan kaki), tidak menggunakan kendaraan. Bentuk jalur pejalan kaki disesuaikan dengan konsep rancangan taman dan arus lalu lintas orang (traffic) –rendah atau tinggi.

Pada area taman bergaya formal dengan arus pejalan kaki yang tinggi, jalur pejalan kaki berbentuk lurus, dengan lebar 1.2 meter dan permukaan lantai datar. Sedangkan, jalur pejalan kaki yang menggunakan stepping stone, dengan bentuk dan jarak antar stepping stone yang tidak sama, dirancang pada taman bergaya informal (misal taman bergaya tropis) yang arus pejalan kaki rendah–lalu lintas orang– (traffic).

Bentuk jalur pejalan kaki di area taman informal, dengan arus lalu lintas pejalan kaki yang rendah dan sedang, lebih bervariasi. Lebar jalur jalan tidak hanya 1.2 meter, tapi dapat melebar atau menyempit. Material alas/lantai (ground cover) yang digunakan bermacam-macam, misal batu templek, lantai semen, stepping stone, dan koral sikat.

Bentuk Jalur Jalan pejalan kaki.

Bentuk jalur pejalan kaki melingkar, dengan lebar kurang dari 1 meter. Arus lalu lintas pejalan kaki sedikit. Rancangan jalur jalan berkesan formal, karena terletak di area taman club house. Material yang digunakan koral sikat warna krem dipadu dengan batu warna merah.

Jalur pejalan kaki pada area ini menggunakan koral sikat warna terang (campuran koral warna krem dan putih). motif pada jalur jalan menggunakan koral sikat berwarna gelap yang memberikan kesan dinamis pada jalur pejalan kaki yang mempunyai lebar 1.2 meter.

Jalur pejalan kaki ini terletak di area taman restoran, pinggir pantai Ancol. Jalur pejalan kaki melebar dan menyempit. Pada area tertentu, jalur jalan sempit, sehingga pejalan kaki harus berjalan berbaris ke belakang. Tapi, pada area yang lain, jalur melebar, memberikan ruang yang lebih lebar untuk berjalan kaki, kemudian jalur menyempit kembali. Jalur jalan ini menggunakan kombinasi batu templek dan lantai semen.