3. Lembar-Lembar Ujian Bab 1
(218 Views) Agustus 4, 2022 8:09 am | Published by Safitri ahmad | No comment
Masih pukul 7 : 00 WIB, sinar matahari pagi benar-benar tak terbendung, bebas
menguasai ruang keluarga. Sinarnya tembus dari jendela dan pintu kaca. Udara
pagi nan segar juga masuk tanpa permisi dari pintu dan jendela yang dibuka
sedikit.
Dari ruang keluarga ini, mata dengan bebas menelusup ke ruang makan, dapur,
dan ruang tamu. Ruang keluarga, ruang makan, dan dapur bersambung tak
berbatas dinding : kompor gas, tempat cuci piring, kulkas, dan lemari yang
menunjukkan bahwa itu dapur. Meja dan kursi makan. Dari ruang keluarga ke
ruang tamu cukup dibatasi tangga kayu menuju lantai 2 dan rak, yang terbentuk
dari lembaran kayu vertikal dan horizontal : berisi plakat, foto, dan hiasan.
Sejauh mata memandang yang terlihat buku…buku…buku. Di atas meja besar,
di lemari, di rak khusus di bawah railing tangga, di rak kayu di lantai 2. Macam-
macam buku, yang dominan buku tentang arsitektur.
Pada satu sudut ruang. Terdapat meja kecil dan kursi yang terbuat dari
kayu. Seorang laki-laki paruh baya, berkaca mata tebal, memakai hem dan
celana panjang warna hitam, duduk membaca dengan teliti. Sekali-kali ia
mendekatkan lembaran itu ke matanya dengan kening berkerut, berusaha
membaca dengan jelas, meletakkan kembali di atas meja, lalu menorehkan
pulpennya, menuliskan sesuatu.
Setelah membaca lembar demi lembar, ia membubuhkan sesuatu di sampul
depan dan meletakkannya di salah satu dari dua tumpukan, yang ada di
hadapannya. Kemudian ia mengambil satu lembaran lagi dari tumpukan yang
lain. Membacanya. Sekali-kali mengeleng-gelengkan kepala. Menorehkan
pulpen dan meletakkannya di atas tumpukan. Pekerjaan ini dilakukan
berulang-ulang. Ambil dari satu tumpukan, memeriksa, meletakkannya di
tumpukan yang lain.
Ia melirik jam yang ada di dinding ruang makan, merapikan kedua tumpukan
kertas itu sebentar, bangun, dan menuju lemari kayu tinggi yang menempel
di dinding, membukanya dan mengambil sepatu. Ia mengganti sandal dengan
sepatu, mengambil helm sepeda, menyambar tas ransel warna hitam, dan
keluar rumah melalui pintu belakang.
Ia menghampiri sepeda yang disenderkan di dinding belakang rumah,
menuntunnya sampai pagar, menutup pagar, memasang helm, dengan hati-hati
sepeda itu dinaiki dan mulai mengayuh pelan-pelan, terus mengayuh dengan
kecepatan sedang. Mobil dan sepeda motor yang membalap tak dihiraukan.
Sepuluh menit kemudian, sampailah ia di parkir mobil guru besar Fakultas
Teknik Universitas Indonesia (UI), kampus Depok. Ia memarkir sepedanya
di situ, berjalan menuju gedung arsitektur.
Bergegas menuju lantai 2 dan sempat-sempatnya melempar senyum pada satpam yang sedang berjaga di pintu masuk. Langsung menuju ruang kerja di salah satu sudut kecil di ruang
dosen arsitektur, meletakkan helm dan tas ransel di atas meja, membaca surat
yang tergeletak di meja kerja itu sebentar, lalu bergegas ke lantai 3.
Pagi ini, ia mengajar pengantar arsitektur untuk mahasiswa semester-2 angkatan 2006.
Sebagian mahasiswa yang bergerombol di luar kelas, langsung masuk begitu ia
melintas. Begitu juga mahasiswa yang sudah melihat bayangannya dari jauh,
langsung mempercepat langkah. Mahasiswa yang berada di kelas pun segera mengambil posisi, duduk di tempatnya masing-masing.
Ia berjalan menuju meja dan kursi dosen, sesampai di depan, ia membalikkan
badan, menebarkan pandangan ke seluruh kelas dan menunggu mahasiswa
siap. Perlahan suara-suara yang tadi bergemuruh berangsur-angur hilang.
Semua memandang ke depan, ke arah Gunawan Tjahjono, Guru Besar Arsitektur
Universitas Indonesia (UI). Gunawan Tjahjono mengajar sejak tahun 1975. Tahun 2002 dikukuhkan sebagai guru besar di bidang arsitektur dari UI.
Ia mengembangkan metode Pendidikan yang peran dosen, tidak memberikan jawaban atas pertanyaan mahasiswa, tapi mengarahkan mahasiswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya. Ia juga memberikan cara baru dalam pengajaran perancangan di dunia
pendidikan arsitektur, dengan metode tematik. Mahasiswa menentukan tema
perancangan dan dosen membantu mewujudkannya.
No comment for 3. Lembar-Lembar Ujian Bab 1