Lahan perkotaan yang semakin sempit menyebabkan alternatif taman dan ruang terbuka dibuat di atas gedung. Biasa disebut taman atap (roof garden). Secara bahasa, taman atap berarti taman yang dirancang di atap gedung.

Apakah sama perancangan taman di tanah dan di atas atap? Pada prinsipnya, taman di atas tanah dan taman di atap tidak berbeda. Tapi sebagian orang masih ragu untuk membuat taman di atap, karena khawatir ada kebocoran, sehingga air merembes dari atap ke ruang yang ada di bawahnya. Untuk menghindari kebocoran dan perembesan air dari atap, dapat menggunakan cat waterproofing (cat untuk menahan air).

Akan tetapi, ada beberapa pertimbangan pembangunan taman di atap, antara lain;
Berapa besar beban taman yang harus didukung oleh struktur bangunan ?
Bagaimana aliran air di atap (air dari sisa penyiraman yang dilakukan secara teratur dan air hujan?
Apa saja jenis tanaman yang dapat ditanam di atap, karena tiupan angin yang lebih kencang di banding taman yang terletak di atas tanah?

Taman atap tidak hanya menjadi taman pasif (taman untuk hiasan) akan tetapi, taman atap dapat dijadikan taman aktif, taman tempat melakukan berbagai kegiatan, sehingga tersedia kolam renang, jogging track, area tempat bermain anak, dan area istirahat.

Apakah taman atap hanya dapat dibangun untuk bangunan tinggi yang mempunyai struktur yang kuat? Taman atap dapat dibangun dalam skala rumah, akan tetapi jenis kegiatan yang ada di atasnya harus disesuaikan dengan struktur bangunan. Kolam renang, taman, dan area istirahat dapat dirancang di atap skala rumah.

Saat ini di Indonesia, semakin banyak rumah yang membangun taman atap di atas rumah, karena keterbatasan lahan dan semakin mudah pembangunan taman atap. Selain itu berbagai kegiatan ruang luar dapat dilakukan pada taman atap, misal makan bersama. Kegiatan luar ruangan di atap memberikan privasi dan kesenangan tersendiri, karena dapat melihat pemandangan dari posisi yang lebih tinggi.