7. Kelas Bab 2d : Safitri Ahmad
Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » BUKU PROF. GUNAWAN TJAHJONO » 7. Kelas Bab 2d

7. Kelas Bab 2d

(219 Views) Agustus 4, 2022 8:21 am | Published by | No comment



Berikutnya…
Bahasan tentang ‘ada” (being)
Gunawan meminta mahasiswa mendiskusikan kata ada dan asisten yang
menentukan kelompok. Maka dimulailah diskusi tentang “ada” pukul 9:20 WIB.
Apa hubungan diskusi “ada” dengan pelajaran dekonstruksi. Yuk kita lihat
selanjutnya….

Dua puluh menit berlalu, Gunawan menghentikan diskusi dan meminta setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Salah satu juru bicara dari kelompok yang berada di sisi kiri, berdiri dan mulai
menjelaskan (mahasiswa kacamata yang biasa bertanya atau menjawab).
Semua mendengarkan. Gunawan menyimak, sambil senyum-senyum. Sampai-
sampai lesung pipinya terlihat. Itu pertanda ia cukup puas dengan apa yang
disampaikan.

Mahasiswa itu bicara terus, seakan mendapat tempat untuk menyampaikan
apa saja yang ada dalam pikirannya. Gunawan membiarkan ia bicara, memberi
ruang, sampai selesai.
Kemudian dilanjutkan dengan kelompok lain. Mereka menikmati diskusi ini dan
menikmati mengemukakan pendapat mereka.
Ada yang menekankan bahwa “ada” itu tergantung dari individu yang
mengatakan bahwa sesuatu itu “ada”.

Kelompok kedua mengatakan bahwa “ada” itu bila ada jejak/bekas.
Sedangkan mahasiswa yang menjadi juru bicara pada kelompok ke-3 membahas
sesuatu yang membuat dahi Gunawan berkerut, wajahnya tampak bingung,
tidak paham apa yang dimaksud, tidak mengerti cara pikir mahasiswa tadi.
Tapi tetap berusaha memahami, dari mana pernyataan itu muncul. Reaksinya
kemudian…. mengangguk-angguk, agar mahasiswanya mendapat dukungan.
Kalau Gunawan tidak memahami sesuatu ia pasti bilang, dan terkadang kita
mahasiswa akan mencoba menjelaskan apa yang kita maksud. Bila tak tepat, ia
akan membetulkannya.

“Lumayan bagus.”
“Paling tidak yang bicara itu sudah membaca.”
Penjelasan dilanjutkan.
“Apa yang kamu sebut “ada” berarti kamu menunda yang “tidak ada”.”
“Kalau kamu sebut “hadir” kamu menutupi apa yang disebut “tidak hadir”.”
“Hal inilah yang dicari Derrida.”
Hari ini Gunawan berada di kelas dari pukul 8 : 10 WIB sampai pukul 11 : 00
WIB tepat. Selama masa itu, ia meminta salah seorang mahasiswa untuk presentasi tentang Memorable Space. Kemudian ia menjelaskan tentang teori

Derrida dengan power point. Setelah itu diskusi tentang “ada” dan “tiada.”
Lalu, mahasiswa menjelaskan hasil diskusi. Terus menjelaskan lagi tentang
“ada” dan “tiada” dengan slide power point.
Gunawan tidak lupa memberikan tugas pada mahasiswanya selesai kuliah.
Tugas baca. Tugas mengisi logbook. Tugas mencari apa yang dimaksud dengan
penundaan. Tugas melulu…Kapan ya ia lupa memberi tugas. Saat itu pasti akan
menjadi saat yang membahagiakan. Dan untuk tugas kali ini ia juga meminta
mahasiswa untuk membaca Gilles Deleuze: The Folds (Leipniz and the Barroque).



*
Saat datang, saya lihat mahasiswa sibuk sendiri dengan benda yang ada di
tangannya. Ada seorang mahasiswa yang melipat-lipat amplop. Membentuk
amplop itu menjadi bulat. Lalu meluruskannya kembali, seperti memikirkan apa
yang harus dilakukan untuk mengubah bentuknya. Yang lain membawa botol
aqua, kotak korek api, dan benda-benda lainnya.
Ternyata mereka mendapat tugas membentuk benda dekontruksi. Semuanya
sibuk dengan bendanya masing-masing.

Gunawan meminta salah seorang mahasiswa untuk maju mempresentasikan
karya dekontruksi. Rahma namanya. Ia mempresentasikan karya dekontruksi
melalui kotak korek api. Ia memindahkan pematik api yang berada di samping
kiri kanan kotak, menjadi di depan. Lalu bukaan kotak tidak didorong tetapi
dibuka tutup atasnya. Lebih praktis.

Gunawan bertanya bagaimana awal terbentuknya sebuah kotak korek api, tapi
saat bertanya, begini pertanyaannya, “ Bagaimana awalnya?” Si mahasiswa
bingung. Saya juga bingung. Apa yang dimaksud dengan pertanyaan itu?
Setelah mengikuti semuanya baru saya menyadari bahwa yang dimaksud
adalah bagaimana seorang pembuat (perancang) kotak korek api, memikirkan
rancangan korek api tersebut, sehingga akhirnya bentuk kotak korek api adalah
seperti yang kita kenal selama ini.




No comment for 7. Kelas Bab 2d

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>