6. Kelas Bab 2c : Safitri Ahmad
Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » BUKU PROF. GUNAWAN TJAHJONO » 6. Kelas Bab 2c

6. Kelas Bab 2c

(255 Views) Agustus 4, 2022 8:19 am | Published by | No comment



*
Saya terlambat. Sudah ada mahasiswa yang berbicara di depan kelas. Rupanya
ia sedang membeberkan ringkasan buku yang dikarang Christopher Alexander
(Pattern Language : Towns, Buildings, Construction (1977) dan The Timeless
Way of Building (1979)).

Menurut Wikipedia, Christopher Alexander, tahun 1954 mendapat beasiswa di
Trinity College, Universitas Cambridge dalam bidang kimia dan fisika. Ia mendapat
gelar Bachelor’s Degree di bidang arsitektur dan Master’s Degree di bidang
matematika. Sedangkan Ph.D di bidang arsitektur dari Universitas Harvard.
Setelah mahasiswa tadi menyelesaikan ringkasan buku yang sudah ia baca,
Gunawan meneruskan bahasan tentang buku Christopher Alexander. Ia
menjelaskan dengan Power Point, terpapar poin-poin isi buku, dan setiap poin
dijelaskan lagi.

Kemudian, ia mempersilakan mahasiswa bertanya. Hanya 2 orang yang
bertanya, siapa lagi kalau bukan yang itu-itu juga. Dari 57 mahasiswa, saya
cirikan hanya sekitar 6-10 mahasiswa yang rajin bertanya, 2-3 orang yang lebih
rajin bertanya. Sisanya memilih diam. Bisa jadi sudah mengerti. Tidak tahu apa
yang ingin ditanyakan. Atau ragu. Malu.

Kemudian penjelasan tentang Memorable Space. Mahasiswa diminta untuk
menuliskan tempat yang paling berkesan di dalam logbook.
“Waktu saya di Amerika, ada toko yang dicat warna-warni sehingga dalam
musim dingin, di antara salju yang putih, toko itu menjadi mencolok,” cerita
Gunawan.

*
Hari ini saya datang lebih pagi 8 : 10 WIB tidak lama Gunawan masuk kelas,
melewati tempat saya duduk, melirik, lalu menyapa, “Selamat pagi.”
Gunawan meminta mahasiswanya untuk maju dan mempresentasikan tugas
Memorable Space yang dibahas minggu lalu. Seperti biasa, mahasiswa ragu-
ragu dan tidak ada yang berani maju mempresentasikan pekerjaan mereka.
Akhirnya ia meminta Gamal menyelesaikan masalah, dengan cara : Gamal
mengeluarkan daftar hadir dan meminta salah seorang mahasiswa untuk
menunjuk nama yang tertera di daftar hadir secara sembarang. Tiba-tiba salah
seorang mahasiswa laki-laki menunjuk tangan, terselamatkanlah mahasiswa
yang telah terpilih secara acak dari daftar hadir itu.

Ia menceritakan tentang prosesi salat Subuh di Masjid Al Azhar, Jakarta.
Mulai dari parkir. Berwudhu. Menuju masjid. Salat berjamaah, dan bersalam-
salaman dengan jamaah lain seusai shalat. Lengkap dengan suasana subuh
menjelang pagi. Bangunan masjid juga diceritakan secara rinci. Saya dapat
membayangkannya presentasi itu dengan mudah, karena dulu sering nongkrong
di sana.



Gunawan cukup puas dengan paparan yang berlangsung selama 15 menit, dan
memberi komentar, “Seharusnya ada hubungan antara masjid dan lingkungan
sekitarnya.” Ia bertanya tentang generalisasi dari apa yang telah diceritakan
oleh mahasiswa tadi. Ada hal yang sama dengan kejadian tersebut, tapi
mahasiswa tadi tidak mampu menjelaskannya. Pelajaran dilanjutkan dengan…
Deconstruction

Tentu sebelumnya mahasiswa sudah diminta untuk membaca filsafat Perancis
tentang Derrida dalam buku Filsafat Barat abad XX jilid II: Perancis, karangan
Berten.

Teori dan metode Derrida untuk membongkar dan menyusun ulang teks.
“Derrida seorang pemikir dari Perancis dan menghasilkan banyak buku.
Pertanyaannya adalah apa yang arsitek ambil dari gagasan Derrida tersebut
untuk menyelesaikan masalah arsitektur ?” tanya Gunawan.
“Tahun 80-90 an dunia arsitektur mencari gagasan untuk mencari kritik. Lalu
berkembanglah paham Deconstructivist Architecture. Kurator menganggap ada
gejala arsitektur yang sama sekali beda dengan yang sebelumnya. Bila sesuatu
dibongkar dan kemudian disusun kembali, itu mendekati dekonstruksi.

Teks yang ditimpa dengan teks lain, sehingga maksud teks yang asli tidak terbaca.
Orang yang membaca harus mencari tahu apa yang ditutupi itu. Yang perlu
dipahami adalah itu sebuah proses, sebuah pelatihan intelektual. Tata olah
yang paling penting, untuk menyusun cara pikir kamu,” jelas Gunawan. Saya
yang menyimak ikut tertarik mendengar penjelasannya. Ia menjelaskan dari
beberapa referensi sehingga penjelasannya kaya dan lengkap.
Slide yang ditulis juga memukau, menggunakan font khusus.
Selesai dengan dekontruksi, diikuti dengan penjelasan tugas.




No comment for 6. Kelas Bab 2c

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>