49. Guru 10a- Soewondo Bismo Soetedjo : Safitri Ahmad
Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » BUKU PROF. GUNAWAN TJAHJONO » 49. Guru 10a- Soewondo Bismo Soetedjo

49. Guru 10a- Soewondo Bismo Soetedjo

(242 Views) Agustus 8, 2022 11:03 pm | Published by | No comment



Siapa guru Gunawan ketika di Univesitas Indonesia tahun 60-an? Masih
ingatkan mereka padanya? Gunawan muda saat jadi mahasiswa dulu?
Saya mendapat nama Soewondo Bismo Soetedjo dan Han Awal. Bagaimana
menemukan mereka? Kalau Han Awal, saya suka melihat komentarnya di milis
IAI, di email saja. Tapi Soewondo, tidak pernah tampil di milis IAI. Mudah.
Tanya ke staf Ikatan Arsitek Indonesia, saya yakin mereka punya nomor telepon
rumah Soewondo.

Saya telpon Soewondo dan menyampaikan niat wawancara untuk buku
Gunawan,“Silakan datang,” ujarnya ramah.
Saya mendatangi rumahnya di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Sejuk.
Tenang. Dan bukan sesuatu yang asing (ini kali pertama saya ke rumah itu
tapi terasa akrab). Mungkin karena rancang bangun rumahnya yang tak asing.
Ada teras, ruang tamu, pohon yang rindang, pagar yang tak terlampau tinggi,
khas arsitektur Indonesia. Beda rasanya jika berada di rumah minimalis, kata
majalah bergenre arsitektur : terasa asing.

Soewondo mempersilakan saya duduk dan menanyakan kembali maksud
kedatangan saya. “Saya ingin membuat buku tentang Pak Gun.”
“Wah saya senang ada yang membuat buku untuk Gunawan, karena dulu
Gunawan membuat kan saya buku,” ujar Soewondo sumringah. Alhamdulillah,
dapat dukungan. Jadi semangat.
Di atas meja, tertata rapi makanan kecil, dan beberapa buku. Soewondo sudah

mempersiapkan semuanya. “Ini buku Gunawan, saya diberi,” kata Soewondo
sambil memperlihatkan buku itu. saya mengambil dan membacanya,”Desain
dan Merancang : Penjelajahan Suatu Gagasan.” Buku kedua, Laras Lentera : 72
Tahun Profesor Suwondo B. Sutedjo.”
“Saya mula-mula yang dapat buku itu, saya yang berusia 72 tahun, karena saya
yang paling tua.”

“Tapi ceritanya seperti ini. Saat itu ada seminar arsitektur di Undip, Gunawan
juga ikut seminar itu, dan ada yang bercerita bahwa mereka sedang membuat
buku untuk guru mereka, Pak Profesor Sidharta yang usianya 70 tahun, wah…
Gunawan yang waktu itu mendengar kaget,“ Saya tidak berbuat begitu untuk
Pak Wondo—belum terpikir untuk membuat buku untuk Pak Wondo–,” kata
Gunawan.

“Karena saya sudah berusia 72 tahun. Sejak itu semuanya harus tunggu berusia
72 tahun. Lalu Pak Han Awal, pada usia 72 tahun juga dapat buku. Pak Diyan
Sigit pada usia 72 tahun dapat buku juga. Kalau sekarang ada yang membuat
buku untuk Pak Gunawan, saya senang,” ujar Soewondo.

Gunawan menjadi Ketua Jurusan Arsitektur pada periode 1996-1999 dan
periode 1999-2003. Buku Soewondo yang berjudul Laras Lentera terbit
tahun 2000, periode kedua kepemimpinannya. Sejak itu berturut-turut dosen
arsitektur UI yang mencapai usia 72 tahun dibuatkan buku. Buku berisi artikel
dari kontributor dengan berbagai topik yang berkaitan dengan arsitektur, dan
kesan dari teman/kerabat.

Tahun 1965, jurusan arsitektur di Universitas Indonesia dibuka, dan membutuhkan
pengajar, Soewondo saat itu sudah mengajar di jurusan arsitektur, ITB.” Saya
sudah mengajar di ITB, Bandung, mulai tahun 1961-1970. Waktu itu Pak Sigit,
(alm.) Pak Naryo, dan Pak Han (Han Awal), mereka bertiga datang ke Bandung
dan meminta agar saya mau pindah ke Jakarta, mengajar di jurusan arsitektur
UI.”

Gunawan angkatan pertama jurusan arsitektur UI. Soewondo masih ingat ia
sering mencatat dan punya tanggung jawab.”Saya menilai ia sangat potensi.
Orang yang dari diri sendiri ingin belajar dan mencari tahu, tidak karena
diperintah atau disuruh,” kata Soewondo.
Beberapa tahun kemudian Gunawan mengingatkan Soewondo pada saat pertama

kali ia masuk ruang kelas dan memperkenalkan diri, Soewondo bertanya pada
mahasiswa,“Kalian punya pahlawan. Siapa pahlawanmu? Ada yang menjawab
“Eero Saarinen.” Soewondo bertanya lagi,”Mengapa ia pahlawan Kamu?” Lalu
bertanya lagi,” Kapan hari lahirnya?”
Rupanya hal itu sangat membekas pada Gunawan.
Soewondo selalu bertanya sesuatu yang tidak
diharapkan. Selalu membuat bingung mahasiswa
untuk pertama kalinya.

Waktu Gunawan sedang melanjutkan sekolah di Amerika. Saat yang sama,
Soewondo mengikuti seminar mengenai kelompok kerja atau Working Group
Habitat di Washington, mewakili IAI. Ia sempat mampir dan bertandang ke
Los Angeles. ”Saya tengok Pak Gunawan yang ada di sana dengan istri dan
anak-anaknya. Saya tiga hari di Los Angeles menuju Washington. Jadi saya
tidak langsung ke Washington tapi ke Los Angeles dulu selama tiga hari, dan
diperkenalkan dengan kota Los Angeles dan Disneyland.”

“Pak Gun pernah cerita, Pak Wondo meminta ia menjadi asisten bapak, padahal
ia baru lulus, apa Bapak ingat?”
“Saya lupa.”
Pak Gun Bilang “Itu kan susah (mengajar),” tapi kata Pak Wondo “Kamu pasti
bisa, Kamu banyak baca.””
“Dulu saya pernah tanya ke Pak Gunawan, kenapa Pak Wondo itu dosen favorit
Pak Gun? Pak Gun menjawab, “Karena Pak Wondo itu punya karisma.”
“Oh Ya,” sambut Soewondo sedikit tidak percaya kalau ia salah satu dosen fa-
vorit Gunawan.

Hanya segitu kenangan Soewondo tentang Gunawan, sisanya saya menghabiskan
waktu menyusuri rumah Soewondo, dan beliau dengan senang hati menjelaskan
rancangannya. Cara beliau menjelaskan sangat rinci. Logikanya sistematis. Saya
suka. Pantes…pantes, Gunawan terkagum-kagum padanya.




No comment for 49. Guru 10a- Soewondo Bismo Soetedjo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>