41. Murid bab 8c Kemas Ridwan Kurniawan : Safitri Ahmad
Menu Click to open Menus
TRENDING
Home » BUKU PROF. GUNAWAN TJAHJONO » 41. Murid bab 8c Kemas Ridwan Kurniawan

41. Murid bab 8c Kemas Ridwan Kurniawan

(305 Views) Agustus 8, 2022 10:46 pm | Published by | No comment



menelepon ke rumah begitu saya sampai di Departemen Arsitektur, karena hari
itu ia harus seminar dan waktu konsultasi hanya sebentar. Kira-kira 10-15 menit
kemudian ia datang dengan terburu-buru (namun tidak terengah-engah, padahal
pasti sudah berjalan dengan cepat).

Karakter Gunawan yang terbuka, mau mendengar, dan siap dikritik membuat
saya dengan mudah menyampaikan komentar, pertanyaan, atau apa saja
mengenai proses belajar mengajar, (via email). Ia memberikan penjelasan
terhadap ketidakpuasan, atau pertanyaan tersebut dengan bahasa yang baik,
yang membuat saya paham dan mencoba mengerti. Ia tidak lari atau berkelit.
Saya hargai itu.

Sekarang mengomentari dandanannya. Kemeja hitam lengan pendek dan
bawahan warna gelap. Kontras dengan warna kulit Gunawan yang putih. Warna
hitam itu melengkapi pembawaan Gunawan yang diam, dan misterius dengan
mata yang tajam, seakan-akan menyelidik (siapa yang belajar, siapa yang
enggak). Pembawaan seperti ini mampu bikin murid-murid tak berkutik.
Beda betul dengan dandanan santai, baju kemeja biru tua dan celana putih
bersih (bukan broken white), sepatu kets ditambah back packer. Atau, gaya
terakhir yang saya lihat T-shirt lengan pendek warna gelap, celana kargo, sepatu
kets, kaca mata model sporty dan jangan lupa tas ransel dari kulit dengan bentuk
kotak. Ciele… Yang pasti gaya seperti ini mengacak-acak pakem gaya berbusana
bapak-bapak, yang mengenakan baju hem dan menyemir rambutnya.
Sejak jadi Rektor Universitas Pembangunan Jaya, Gunawan jadi sering memakai
baju batik. Kemeja hitam lengan pendeknya yang biasa digunakan untuk
mengajar kemana ya? Mungkin tak sesuai dengan jabatan yang mengharuskan ia
menghadiri pertemuan-pertemuan penting.



KEMAS RIDWAN KURNIAWAN
Siapa yang akan saya pilih. Dari sekian banyak murid Gunawan, yang belum
lulus, yang sudah lulus, yang terkenal, yang biasa-biasa saja. Saya menentukan
beberapa kriteria. Lulus dan mapan dalam pekerjaan, menjadi arsitek atau
pendidik seperti Gunawan. Setelah berpikir-pikir saya putuskan Kemas Ridwan
Kurniawan saja.

Kemas Ridwan Kurniawan, cukup menarik untuk diwawancarai, posisi ia sebagai
Ketua Departemen Arsitektur UI. Posisi itu pernah diduduki Gunawan pada
periode 1996-1999 dan 1999-2003, dua periode. Kursi yang diduduki Gunawan
pindah ke muridnya.

Ada keperluan yang menyebabkan saya harus menemui Gunawan pukul 18:00
WIB di ruang tamu dosen arsitektur, dosen yang lain sudah pulang, sisa Gunawan
dan Kemas Ridwan.

“Pak Kemas Ridwan rajin bener ya Pak, pukul segini belum pulang,” kata
saya. Gunawan membalas,”Ia harus beri contoh kan.” Artinya, sebagai Ketua
Departemen, ia harus rajin dan memberi contoh pada dosen lain.
Ketika saya wawancara Kemas Ridwan 25 Juli 2007, ia baru saja diangkat
menjadi Ketua Departemen (sebelumnya posisi itu bernama Ketua Jurusan). Ia
masuk jurusan arsitektur UI tahun 1989, lulus lima tahun kemudian, setelah itu
melanjutkan ke Bartlett School of Architecture, University College London (UCL),
untuk program master dan doktor. Tahun 2005 gelar Ph.D diraih. Wawancara
dilakukan di ruang kerjanya.



Ketua Departemen Arsitektur ini, orangnya rapi, tenang, sikapnya teratur,
wajahnya tidak berubah : selalu senyum dan bahagia. Selama wawancara
kira-kira 60 menit, sikap duduknya selalu sama, tidak berubah-ubah, hanya
tangannya yang sekali-kali bergerak-gerak, menekankan ekspresi pada
ucapannya. Sedangkan saya, sudah sejuta kali berganti pose. Dari duduk
bersandar, menegakkan punggung, sedikit berselonjor, menopang dagu, dan
melipat tangan di dada, sambil berpikir, bagaimana bisa Kemas Ridwan terlihat
stabil, baik posisi duduk dan ekspresinya ya.
Ia dengan senang hati menceritakan kesannya tentang Gunawan. Ceritanya
mengalir, dimulai dari awal bertemu, saat menjadi mahasiswa sampai menjadi
dosen muda, rekan kerja Gunawan.
Seperti mahasiwa baru lainnya, Kemas Ridwan sudah mendapat info dari senior
tentang Gunawan : mata ajar yang diampu, bagaimana cara ia mengajar, kritis,
banyak pengetahuannya, dan tertutup. Jika berpapasan, Gunawan jalannya
menunduk, kalau ditegur, Kemas diberi senyum sedikit, angguk-angguk, dan
berlalu. ”Pak Gunawan itu salah satu dosen favorit pada waktu itu. Kalau kita
mengambil mata ajaran itu (metoper) sepertinya prestige. Apalagi kalau dapat
nilai bagus.”




No comment for 41. Murid bab 8c Kemas Ridwan Kurniawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


center>