45. Asisten dan Co-Teacher 9a
(251 Views) Agustus 8, 2022 10:56 pm | Published by Safitri ahmad | No comment
Saya mengikuti kelas semester ini, kelas Teori dan Metode Perancangan.
Gunawan memperkenalkan saya dengan Ova, ”Ia asisten saya, jika ingin
menanyakan jadual bisa bertanya padanya.”
Saya mengangguk-angguk.
Rupanya di Departemen Arsitektur, Gunawan punya asisten, berbeda pada
saat di Program Pascasarjana, Kajian Pengembangan Perkotaan, saat saya jadi
mahasiswanya, ia tidak punya asisten, sampai-sampai teman saya Didi (bukan
nama sebenarnya) memberi komentar,” Sebaiknya Pak Gunawan mempunyai
asisten.” Gara-gara ia tidak paham dengan mata ajar yang Gunawan ampu.
Dijawab,” Kalau Kamu tidak mengerti Kamu bisa bertanya pada saya.” Wah
mana berani… pasti sungkan. Tapi saya berani dan tak sungkan. Saya pernah
bertanya padanya dan mendapat jawaban yang membingungkan.
Asisten di jurusan arsitektur dikumpulkan pada saat permulaan semester.
Mereka yang jadi asisten adalah yang pernah mengikuti Gunawan sepanjang
waktu, pernah mengikuti mata ajar tersebut dan mendapat nilai terbaik.
Berpengalaman (jadi asisten/dosen). Atau yang sudah lulus sebagai sarjana.
Asisten yang bukan dosen, hanya datang pada hari/waktu pertemuan mata ajar
diselenggarakan.
Gunawan mengatakan yang jadi asisten biasanya mengajukan diri dan yang
sudah menyaring dirinya sendiri. Kalau niatnya baik, tentu diterima. Ia jarang menolak orang yang ingin jadi asisten. “Kita tidak bisa memberikan apa-apa
pada asisten. Jadi sangat tergantung volunteer. Saya menghargai orang-orang
yang volunteer. Saya tahu sebagian dari mereka ada yang ingin melanjutkan
sekolah dan ingin mendapatkan rekomendasi dari saya. Tapi tidak semuanya
begitu. Ada juga yang niatnya mendapatkan pengalaman, berbakti, mengabdi.
Macam-macam motivasinya, saya tidak sempat menyaring. Selain itu saya,
bukan mencari seorang tenaga kerja tetap yang akan saya bina terus.”
Kalau Gunawan berhalangan hadir biasanya diganti oleh Mita dan Gamal, tapi
sebagian besar asisten tidak mengajarkan, asistensi membantu mengoreksi
logbook. Gunawan mengakui bahwa untuk mengajar S1 ia agak kaku dan banyak
mahasiswa yang mengritik. Untuk itu ia menciptakan keadaan agar mahasiswa
berani bicara, berdiskusi, dan menulis. Mahasiswa lebih berani bertanya
tentang tugas di logbook ke asisten dan jarang bertanya ke Gunawan. ”Tapi
ada satu mahasiswa pada semester lalu, berani email saya. Saya jawab. Sayang
cuma satu. Padahal saya sudah memberikan (email address),” kata Gunawan.
Ova angkatan 1999. Ia menjadi asisten Gunawan sejak tahun 2003 sampai 2007.
Ia asisten untuk mata ajar pengantar arsitektur dan metode perancangan dan
lingkungan (disingkat Metoperling). Untuk asisten metoperling, asistennya
tidak boleh mahasiswa, harus sarjana. Kalau untuk pengantar arsitektur harus
mahasiswa, karena jarak antara mahasiswa tingkat satu tidak jauh dengan
asisten yang mahasiswa (baru lulus mata ajar pengantar arsitektur).
Saat Ova semester empat, ada ekskursi ke Nias, Gunawan juga ikut tapi tidak
bersama rombongan. Ia menyusul. Sore-sore, Ova dan teman-temannya
mampir ke hotel tempat Gunawan menginap, untuk berdiskusi tentang
arsitektur Nias dan kehidupan masyarakatnya. Biasanya kata Ova, ia sering
mencari informasi sendiri : observasi atau bertanya pada orang kampung.
Setelah itu membagikan informasi tersebut ke mahasiswanya dalam diskusi.
Kemudian Gunawan akan meminta Ova dan teman-temannya untuk mencari
tahu tentang segala hal tentang Nias, misalnya ada suku yang berebutan
lahan,”Kalian coba cari tahu suku yang berebutan lahan itu sebelumnya tinggal
dimana?” Sebelum meninggalkan lokasi ekskursi, Gunawan akan meninggalkan
tugas dan ia mengarahkan Ova, agar menyampaikan tugas tersebut ke teman-
temannya.
Ini yang membuat Ova tertarik menjadi asisten Gunawan, pengetahuannya
luas. Pada saat yang sama Gunawan membutuhkan asisten untuk mata ajar pengantar arsitektur. Ia ikut dengan lima orang temannya yang lain.
Setelah sekian lama, Ova menjadi koordinator asisten, yang anggotanya
6-8 orang asisten. Tugas utama asisten memeriksa tugas di dalam logbook.
Mahasiswa mengerjakan tugas di dalam logbook dan seminggu kemudian
logbook diletakkan di meja asisten, (meja bagian belakang). Logbook dibagi
ke beberapa orang asisten, setiap asisten mendapatkan 6-8 logbook untuk
diperiksa.
No comment for 45. Asisten dan Co-Teacher 9a