“Apakah penguji luar sudah mengetahui tema masing-masing mahasiswa,
sebelum ujian dimulai?”
”Mereka datang pada saat itu (saat ujian). Mereka (penguji luar) lebih
mementingkan keterbangunan. Tidak apa-apa. Nilai mereka (mahasiswa)
kumulatif tidak tergantung pada nilai penguji itu, nilai penguji luar hanya salah
satu dari nilai-nilai yang lain.”

”Penguji itu orang yang jam terbangnya melebihi Fitri. Sebagian kita percaya
mereka mempunyai wawasan. Memang banyak bias dan kita sadari itu. Dan
bias itu juga diperlukan mahasiswa dari sisi pengujinya.”
”Apa yang Pak Gun harap, setelah perancangan V berakhir?”
”Mereka memahami bagaimana gagasan itu bisa terjewantahkan ke dalam
bentuk keterbangunan. Secara struktur sudah benar. Secara desain sudah
tanggap terhadap keadaan: matahari, entrace, lingkungan. Tanggap terhadap
sosial. Semua sudah saya tuangkan di dalam panduan perancangan V.”

“Apa yang harus ada dalam metode ini?”
“Selalu ada target. Presentasi. Mahasiswa harus ngomong, mampu menjelaskan
hasil rancangannya. Setiap hari ada yang harus diselesaikan. Ada hasil dari
pikiran mereka. Dan dibebaskan. Tidak ada doktrin tertentu. Dalam merancang
mereka harus menemukan diri mereka sendiri.”
”Saya melihat ada perubahan jadual, libur Lebaran yang dikeluarkan fakultas
teknik lebih lama satu minggu dibandingkan dengan jadual libur Lebaran yang
tertulis di panduan perancangan V.”

”Ya itu yang tidak terhitung. Artinya, ada yang kacau di situ. Fakultas teknik
memberikan liburan lebih lama. Saya kira itu tidak baik. Menurut saya kita
terlalu manja. Mana ada liburan yang begitu lama. Mau jadikan masyarakat
yang seperti apa? Itu yang saya tidak mengerti. Tidak produktif. Masih seperti
masyarakat yang mimpi-minpi itu. Bolehlah ada celebration. Tapi kamu akan
lelah sendiri. Terlalu lama.”
”Saya kalau liburan suka sakit, karena tidak naik sepeda lagi kan. Sangat tidak
bagus buat saya.”
Sekitar pukul 17:30 WIB, saya dan Gunawan selesai wawancara. Kami berjalan
pelan-pelan keluar bangunan, menuju tempat parkir, sambil mengobrol hal-hal
biasa.