Banyak rancangan taman rumah yang terinspirasi dari taman Jepang. Ornamen yang menjadi ciri khas dari taman Jepang, yaitu batu, batu kecil, kerikil, air (air yang mengalir), dan tanaman dengan tekstur yang halus.

Lahan yang dibutuhkan untuk taman yang terinspirasi dari taman Jepang tidak luas, sehingga dapat diterapkan pada taman di perumahan yang mempunyai lahan terbatas.

Taman gaya Jepang dapat diletakkan di halaman depan, di belakang, dan di samping rumah. Jumlah ornamen taman yang digunakan sedikit dan mudah dalam perawatan dan pemeliharaan.

Salah satu ide taman yang terinspirasi dari taman Jepang adalah taman dengan air terjun kecil dari material bambu.

Taman Jepang dengan air terjun kecil menggunakan material bambu menjadi fokus utama di dalam taman. Air jatuh ke dalam penampungan berupa batu besar. Batu besar tempat air jatuh dikombinasikan dengan kerikil dan tanaman yang ditata mengelompok di sekitarnya.

Beberapa kriteria dalam memilih tanaman pada taman bergaya Jepang antara lain;

1.Mempunyai tekstur daun yang halus.
2.Warna daun dan bunga tidak mencolok
3.Jenis dan jumlah tanaman sedikit.
4.Perancangan dan peletakan tanaman soliter (single), atau kelompok kecil dalam komposisi yang terkesan alami (natural).
5.Perancangan tanaman memberikan kesan luas dan lapang pada tapak hunian ini.
6.Pemeliharaan mudah dan murah (low maintenance).

Jenis tanaman yang berdaun halus, misal bambu hias, pohon janda merana-Yang liu-(Salyx babylonia), beringin (Ficus benjamina variegated white). Tanaman dirancang dalam kelompok kecil atau soliter, tidak dalam kelompok besar dan rimbun. Tanaman, batu besar, kerikil, dan air, saling melengkapi dalam perancangan taman Jepang.

Pada rancangan taman rumah yang terinspirasi dari taman Jepang, sekelompok bambu hias dengan ukuran tinggi 60 cm dirancang di sisi kanan dan kiri air terjun dari material bambu. Suara dan gerakan air terjun menyatu dengan gerakan daun bambu yang tertiup angin.

Taman Jepang tidak hanya menghadirkan elemen taman berupa tanaman (soft material) dan bukan tanaman (hard material) saja, tapi suara angin, suara air, dan gerakan daun ditiup angin menjadi bagian dari taman Jepang.