Taman pada setiap unit rumah, ada di depan, di samping, dan di belakang rumah. Taman di depan digunakan untuk memperindah tampilan rumah dan mengisi ruang antara rumah dan jalan. Taman di belakang rumah digunakan untuk kegiatan aktif, misal untuk olah raga, dan istirahat.

Fasad bangunan menjadi pertimbangan dalam merancang taman. Fasad bangunan minimalis, maka taman di belakang rumah juga menggunakan rancangan minimalis.

Bentuk dan luas taman mempengaruhi rancangan taman. Taman dengan luas terbatas akan menyebabkan kebutuhan ruang dan kegiatan yang terbatas.

Salah satu contoh taman minimalis di belakang rumah.

Taman di belakang rumah mempunyai bentuk lahan memanjang. Luas taman kira-kira 2 x 6 meter. Luas taman yang terbatas dan bentuk taman memanjang tidak memungkinkan untuk merancang banyak kegiatan ruang luar aktif, misal olah raga, tempat anak-anak bermain, barbeque, dan area berkumpul.

Lahan yang ada hanya dapat dirancang untuk kolam hias dan dek. Dek dapat dijadikan tempat istirahat dengan ditambah dua kursi dan 1 meja taman.

Bentuk kolam hias segi empat. Pola segi empat merupakan pola-pola dasar minimalis. Pola ini diterapkan pada bentuk kolam dan dek. Pola segi empat dan pola simetris akan membuat taman terasa lebih luas, dan lahan dimanfaatkan secara maksimal.

Kolam hias berbentuk segi empat, berwarna hitam, dengan kedalaman 20 cm. Panjang kolam kira-kira 1 x 3 meter. Salah satu sisi yang panjang menempel ke dinding rumah, terletak di bawah jendela vertikal.

Kolam hias berwarna hitam itu diberi bingkai batu alam brojol berwarna putih, selain memperindah rancangan, batu alam di bagian sisi kolam berfungsi untuk mengalirkan air luapan kolam, langsung masuk ke dalam tanah. Permukaan air kolam menimbulkan riak yang berasal dari air mancur yang terdapat di tengah kolam. Jumlah air mancur tergantung dari panjang kolam, jika kolam cukup panjang, air mancur dapat diletakkan 2-3 air mancur, sehingga terdapat 2-3 riak.