Penerangan atau lampu yang digunakan untuk jalur pejalan kaki mempunyai beberapa kriteria, antara lain, cahaya tidak membuat mata pejalan kaki silau, menerangi jalur jalan, penerangan cukup (tidak terlalu gelap), dan jarak antara satu lampu dengan lampu yang lain tidak terlalu jauh (kira-kira) 1-1.5 m.

Rancangan lampu untuk jalur pejalan kaki bermacam-macam, ada lampu yang berfungsi untuk estetika pada siang hari (pada saat lampu tidak dinyalakan), sehingga rancangan dan pola peletakan titik-titik lampu menjadi bagian dari rancangan lansekap. Ada lampu yang tidak terlihat di siang hari, tapi cahayanya menerangi jalur pejalan kaki (lampu terletak di balik tanaman semak).

Posisi peletakan lampu, harus memikirkan jalur instalasi listrik (kabel) yang aman dan mudah pada saat pengerjaan. Lampu yang menempel di permukaan dek/jalur pejalan kaki di atas kolam, instalasi listrik berada di bawah dek. Sedangkan lampu yang terletak di atas permukaan tanah (taman), jalur instalasi listrik terletak di dalam tanah, dengan kedalaman 5-10 cm.

Lampu terletak di taman, tidak terlihat pada siang hari, tapi pencahayaannya diarahkan ke jalur pejalan kaki. Ada beberapa alasan menggunakan cara ini, (1) bentuk lampu tidak estetis (2) lebih mudah dan murah, karena lampu hanya diletakkan di taman.

Lampu di atas dek (di atas kolam). Lampu menempel pada jalur setapak (dek) pada 4 titik, cahaya mengarah ke atas, tapi tidak menyilaukan. Posisi lampu terletak di bagian sudut jalur pejalan kaki, sehingga pejalan kaki dapat membedakan antara jalur pejalan kaki dan kolam.

Lampu terletak di sudut jalur jalan masuk rumah dan jalur pejalan kaki untuk umum. Lampu tidak hanya menjadi penerangan di malam hari, tapi bentuk kubus berwarna dove menjadi bagian dari ornamen taman.

Penerangan pejalan kaki diletakkan di atas pembatas antara rumput dan jalur jalur pejalan kaki. Lampu dengan bentuk tabung kecil, berjejer di atas pembatas. Jalur lampu ini menerangi jalur pejalan kaki dan rumput.