Pengecatan sering gagal pada permukaan dinding atau material lain, disebabkan oleh
permukaan dinding yang tidak bersih dan cuaca yang tidak mendukung.

Lapisan cat mengelembung
Gelembung pada cat disebabkan ada air, pelarut cat, gas atau kristal yang tertahan di bawah lapisan cat. Ini terjadi karena permukaan basah dan kotor, atau uap pelarut yang terjebak di bawah lapisan, karena pengeringan secara tiba-tiba.

Lapisan cat mengelupas
Pengelupasan cat terjadi karena bahan yang dicat menyusut atau memuai terlalu banyak, sehingga terjadi perbedaan tegangan, contoh pengecatan pada kayu kering dan kayu basah. Pengecatan dilakukan di atas cat lama yang sudah mengapur, kotor, dan berminyak. Pemakaian cat dasar yang tidak sesuai.

Perubahan warna hasil pengecatan
Perubahan warna terjadi karena bahan pengikat (binder) dalam cat diserang oleh bahan kimia lain yang terdapat pada permukaan cat, atau di udara, atau temperatur yang tinggi, misal sinar matahari, sehingga muncul warna baru, contoh warna Prussian blue dapat berubah warna, karena terkena garam alkali. Terik sinar matahari yang lama dapat mengubah pigmen yellow chrome.

Ada butiran/ berbintik
Butiran/bintik terjadi karena debu dan kotoran dari udara atau kuas yang kurang bersih menempel pada permukaan cat. Terjadi butiran pada permukaan cat, karena bagian dari lapisan yang kering di atas cairan cat ikut teraduk/tercampur.

Cissing (cat tidak bisa menempel dengan rata di atas permukaan pada saat dilapiskan).
Cat tidak menempel karena permukaan dinding yang dicat mengandung lapisan lemak. Terdapat bekas poles silikon yang belum dibersihkan dan pemakaian cat dasar yang banyak mengandung minyak. Selain itu, tidak menempelnya minyak pada permukaan, karena cat dengan dasar air, dilapisi dengan dasar minyak.

Sukar kering
Lapisan cat tetap lengket, lembek atau basah setelah diulaskan (lebih dari waktu pengeringan normal). Cat sukar kering, karena pengecatan dilakukan pada waktu/saat yang tidak tepat. Pengecatan dilakukan pada saat berkabut, suhu rendah, dan kondisi cuaca sangat lembab. Pengecatan dilakukan pada permukaan yang mengandung tar atau wax. Pengecatan dilakukan pada permukaan yang berdebu, berminyak, atau pada permukaan lapisan cat dasar yang belum kering. Cat yang sukar kering dapat terjadi, karena pemakaian pengencer yang tidak cocok atau kurang sinar matahari, sehingga memperlambat pengeringan cat dengan dasar minyak.

Lapisan cat retak-retak
1.Lapisan cat tidak rata atau terjadi retakan pada permukaan dinding, karena lapisan cat yang sudah tua.
2.Pengecatan dilakukan di atas cat dasar yang belum kering.
3.Pernggunaan thinner yang merusak permukaan cat sebelumnya.

Garis-garis bekas kuas
1.Garis bekas kuas terjadi, karena pelapisan cat yang kurang rata atau teliti. Ketika cat sudah mengering, tetap dilakukan pengecatan.
2.Pemakaian cat yang terlalu kental.
3.Pemakaian cat dengan kuas yang kotor dan mengumpal dapat menimbulkan garis-garis bekas kuas.