Kolam alami adalah kolam yang berbentuk tidak beraturan (tidak segi empat atau persegi panjang), dan memberikan kesan alami/natural. Kolam alami terdapat pada taman bergaya tropis. Kolam alami yang sangat luas (lebih dari 30 m2), dasar kolam tidak perlu diberi perkerasan (dapat menggunakan lantai tanah). Kemiringan dinding kolam diatur kira-kira 45-60 derajat dan ditutup dengan batu alam. Di antara batu alam, ditanam tanaman air dan rumput, sehingga tidak mudah longsor dan mengotori kolam. Pembuatan kolam kecil harus disemen, agar tampil menarik, di pinggir kolam ditambahkan batu alam dan tanaman air.

Bila pembuatan kolam selesai, dapat ditambah air mancur dan air terjun. Aliran air pada kolam, gemericik suara air, gelombang, dan riak kecil pada permukaan air merupakan salah satu daya tarik pada kolam bernuansa alami. Air mancur menimbulkan gerakan gelombang yang lebih teratur dibandingkan dengan air terjun. Gerakan air memberikan kesan dinamis.

Air terjun dapat dirancang pada lahan/kolam yang sempit, misal ukuran air mancur 0.3 m x 2 meter (pada dinding), yang ditampilkan adalah gerakan air yang turun dari atas ke bawah. Gerakan ini dapat disesuaikan dengan rancangan, apakah gerakan air mancur deras, dengan suara yang gemuruh, atau air mancur dengan aliran air yang pelan, tanpa suara.

Tanaman merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kolam bernuansa alami. Pilih tanaman air yang mempunyai tekstur bebas, misal bunga teratai (Nymphaea rubra) dan kana air (Thalia dealbata). Bambu air (Equisetum hyemale) yang berbentuk vertikal dapat ditempatkan pada kolam alami. Semakin banyak jumlah tanaman air yang ditanam pada kolam, akan terasa kesan alami yang kuat.

Salah satu hal memberikan kesan dramatik pada malam hari adalah dengan menambahkan lampu di sekitar kolam. Lampu spotlight diarahkan ke tanaman air, sehingga membentuk siluet daun/tanaman. Sedangkan, lampu spotlight yang ditanam di dalam kolam, mengarah ke atas, membiaskan gerakan air kolam.