Lahan rumah cukup besar dan kolam renang diletakkan di depan rumah, tidak di halaman belakang. Walaupun, kolam renang bersifat pribadi, tapi pengelolaan ruang di depan rumah menyebabkan area itu menjadi semi pribadi. Area parkir dan pintu masuk utama tidak berhubungan langsung dengan area kolam renang. Jika tidak digunakan untuk olah raga (berenang), kolam renang menjadi fokus pandangan dari arah rumah dan dari arah gazebo. Pergola berfungsi menghubungkan antara rumah dan gazebo.

Lahan rumah ini berkontur. Rumah dan gazebo dirancang pada area yang lebih tinggi. Kolam renang dirancang diantaranya (antara rumah dan gazebo). Kontur yang lebih rendah terletak di bagian tengah (antara rumah dan gazebo). Urut-urutan pejalan kaki dari tempat parkir, menuju jalur di bawah pergola (di bagian tengah) berbelok menaiki tangga ke arah kanan, menuju rumah, sedangkan ke kiri, menuju gazebo.

Sebelah kanan pergola kolam renang sedangkan di sebelah kiri, terdapat boks tanaman (planter box) yang ditanam tanaman perdu rendah. Tanaman perdu ditanam secara berkelompok dan rapat, untuk menutupi pandangan dari tempat parkir menuju ke arah area kolam renang.

Bentuk pergola bergaya minimalis menyesuaikan dengan rancangan rumah. Pergola menyatu dengan rumah dan gazebo. Lebar pergola sama dengan lebar jalur pejalan kaki, menggunakan atap datar. Garis-garis kolom jelas, menopang atap. Kolom-kolom pergola berbentuk tabung dari semen. Atap pergola menggunakan material kayu, garis-garis kayu disusun rapi secara horizontal, mengikuti jalur pejalan kaki. Pejalan kaki yang berjalan di bawah gazebo akan terlindung dari hujan selama perjalanan dari rumah ke gazebo dan sebaliknya.

Pergola menguatkan konsep rancangan di taman depan rumah bahwa terdapat hubungan (konektivitas) antara rumah dan gazebo yang terletak di depannya. Konektivitas itu dapat melalui kolam renang yang berada di antaranya dan pergola. Untuk menciptakan kesan minimalis, pergola sengaja tidak dirancang dengan tanaman gantung.