Jenis tanaman yang digunakan untuk konsep suasana alam Parahyangan di Atmosphere Cafe, Bandung menggunakan jenis tanaman yang tidak rimbun dan semak rendah, agar tidak menutupi pandangan. Tanaman, saung, dan kolam menciptakan suasana pedesaan parahyangan, pada lahan berkontur dengan luas 3000 m2.

Jenis dan jumlah tanaman terbatas, agar pola dan kesan yang ditimbulkan teratur. Penataan tanaman disesuaikan dengan pola pergerakan tamu dan staf cafe. Jarak dan jenis tanaman yang digunakan tidak menghalangi pergerakan lalu lalang tamu dan staf cafe.

Jenis tanaman yang digunakan kamboja (Plumeria), kelapa (Cocos nucifera), iris (Trimezia martinicensis), lotus, dadap merah (Erythrina cristagali), kucai (Ophiopogon Jaburan) dan rumput.

Iris (Trimezia martinicensis) berfungsi menjadi pembatas antara area makan dan kolam. Tekstur daun tanaman iris menyerupai bentuk padi, sehingga iris menyatu dengan konsep lansekap alam pedesaan Sunda.

Kolam yang terletak di antara bangunan utama dan saung menggunakan tanaman lotus, sehingga menjadi titik pandang pada saat tamu/staf cafe melalui area ini. Lotus merupakan tanaman air yang mempunyai bunga dan daun yang indah. Warna bunga lotus, putih dan merah muda, dengan ketinggian 50-100 cm.

Kamboja (Plumeria) tidak rimbun, sehingga tidak menutupi pandangan. Salah satu kamboja terletak di antara bangunan utama dan saung (dekat kolam). Pada pada malam hari, terdapat lighting LED selang yang dililitkan di batang kamboja, memberikan pencahayaan tambahan pada kawasan.

Selain kamboja terdapat pohon dadap merah (Erythrina cristagali) yang mempunyai tekstur daun sedang dan bunga berwarna merah. Tidak terlalu rimbun, masih memungkinkan sinar matahari masuk di antara tajuk dan menyinari area di bawah pohon.

Pada area kosong di perempatan jalur jalan atau titik-titik tertentu ditanam philodendron. Ada beberapa pakis pada tapak, memberikan kesan area dataran tinggi dan lembab. Ini bertolak belakang dengan pohon kelapa, pohon kelapa merupakan jenis tanaman di daerah panas/pantai. Peletakan pohon kelapa pada konsep lansekap saung Sunda di Bandung tidak tepat, karena terletak di dataran tinggi.