Made Wijaya, seorang arsitek lansekap yang berasal dari Australia dan menetap di Bali. Salah satu rumahnya dinamakan Taman Bebek. Arsitektur dan taman dirancang dengan gaya tropis.

Kolam renang Taman Bebek terletak di bagian belakang rumah, berbentuk segiempat, memanjang. Bentuk kolam renang mengikuti pola arsitektur dan bentuk tapak. Kolam renang dapat dilihat dari bangunan yang terletak di atasnya. Kolam berada pada kontur yang paling rendah pada tapak.

Kolam renang tidak terlalu besar, tapi panjang kolam renang dirancang proporsional dengan lebar, sehingga jalur berenang cukup panjang. Di bagian sudut kolam terdapat tangga. Shower untuk membasahi tubuh sebelum dan sesudah masuk kolam renang terdapat di sisi taman.

Di depan kolam renang terdapat bangku istirahat, sedangkan di samping kolam renang dirancang pergola dengan tiang dari cabang pohon (orisinal), sehingga lekuk cabang pohon masih jelas terlihat. Bagitu juga atap pergola yang menggunakan cabang-cabang kayu yang lebih kecil yang diikat dengan tali ijuk. Tanaman rambat memayungi pergola dan kegiatan yang ada di bawahnya.

Taman di sekitar kolam renang menggunakan tanaman dengan daun yang indah. Beberapa tanaman mempunyai bunga, sehingga lebih berwarna, tapi taman didominasi oleh tanaman dengan daun. Penataan taman dirancang “terkesan” alami. Jika diperhatikan lebih baik, tanaman dirancang secara teratur berdasarkan tinggi rendah tanaman, tekstur dan warna daun.

Jenis tanaman yang digunakan antara lain; pohon kelapa, Kamboja (Plumeria sp), dan tanaman semak rendah/semak tinggi (shrub). Jenis pohon yang digunakan tidak mudah menggugurkan daun.

Jarak antara taman dan kolam renang diberi jarak antara 2-3 meter, agar terdapat ruang berkegiatan di sekitar kolam renang. Ada salah satu pohon kelapa yang terletak kurang dari 1 meter dari pinggir kolam. Pohon kelapa mempunyai karakter tidak rimbun dan tidak mudah menggugurkan daun, sehingga tidak menganggu kegiatan di dalam kolam renang.