Taman di kawasan Tebet, Jakarta, ini dapat menjadi contoh desain taman dengan lahan yang terbatas. Luas lahan untuk taman 2 x 4 m. Taman ini terletak di depan bangunan dengan garis bangunan berbentuk lengkung dan jendela vertikal. Terdapat pilar di bagian kanan bangunan dengan bentuk yang membesar di bagian atasnya. Pilar, lengkungan atap, dan jendela vertikal yang membentuk setengah lingkaran memberikan tampilan yang menarik.

Jenis tanaman yang digunakan tanaman semak rendah, agar fasad bangunan tidak tertutup. Palem terletak di luar pagar, di dalam pot besar, bentuk batang yang lurus dan tinggi tidak menghalangi bentuk bangunan.

Taman dikelompokkan menjadi dua area, yaitu area tanaman Lidah mertua (Sansevieria trifasciata) yang ditanam di dalam bak tanaman (planter box) dan area tanaman kamboja (Plumeria) yang ditanami rumput.

Tanaman lidah mertua ditanam dalam bak tanaman (planter box) mengikuti lengkung bangunan, di depan bak tanaman ditaburi batu alam dengan berbagai warna. Batu alam disusun berdasarkan warna, warna cerah seperti merah, putih, dan biru muda disusun mendekati bak tanaman, sedangkan di sisi luar bak tanaman tersebar batu berwarna hitam. Ini membentuk gradasi warna dari cerah ke arah gelap. Untuk memberi aksen pada taman diletakkan patung burung dan gentong di sisi kiri bak tanaman. Bagian alas diberi rumput dan tanaman perdu sebagai pembatas antara pagar rumah dan taman.

Area tanaman kamboja (Plumeria) terdapat rumput dan tanaman Monstera dengan latar belakang dinding yang dilapisi batu alam. Di bagian depan terdapat Adenium (kamboja Jepang) yang diletakkan di dalam pot.

Perbedaan level (ketinggian) di dalam taman memberikan kesan dinamis. Bak tanaman Lidah mertua dan area kamboja (Plumeria) lebih tinggi 0.5 meter. Bak tanaman ini dilapis batu alam berwarna hitam, sedangkan dinding dari area kamboja (Plumeria) dilapis dengan batu alam berwarna kuning gading dengan bentuk yang tidak beraturan.

Perbedaan material alas (ground cover) taman, yaitu rumput, batu alam dengan warna cerah ke gelap, dan pecahan keramik yang disusun membentuk jalan setapak memberikan kesan dinamis.