Dinding air mancur menggunakan batu alam dengan susun sirih. Permukaan batu alam yang tidak rata menyebabkan sebagian air, tidak mengalir turun dengan lancar, tertahan oleh bagian batu yang menonjol, sehingga memberikan kesan visual yang menarik. Dinding batu alam sirih dapat menjadi aksen, untuk air terjun.

Batu alam susun sirih adalah memasang batu alam dengan menyusun batu alam secara acak, sehingga terdapat bagian yang tidak rata. Batu alam yang digunakan batu templek, dengan berbagai ukuran : 3 x 15 cm, 3 x 20 cm, 5 x 15 cm, dan 5 x 20 cm. Tebal batu 1-1.5 cm. Permukaan batu tidak rata.

Ada dua contoh penggunaaan batu alam susun sirih pada air dinding air terjun, air terjun pada taman rumah dan taman lingkungan.

Dinding Air Terjun dari Batu Alam Susun Sirih Pada Taman Rumah

Dinding batu alam susun sirih pada dinding air mancur taman rumah, terletak di ruang dalam. Batu alam susunan sirih ini terlihat seperti tiga kolom, karena berbeda material dengan dinding yang mengunakan cat berwarna abu-abu. Batu alam yang digunakan batu templek dengan lebar 2-3 cm dan panjang 15 cm, ditumpuk horizontal secara acak. Air terjun tidak mengalir/membasahi batu alam, tapi terjun ke kolam kecil yang ada di depannya.

Dinding Air Terjun dari Batu Alam Susun Sirih Pada Taman Lingkungan

Dinding batu alam air mancur pada taman lingkungan mempunyai area bidang yang lebih luas, dengan beberapa undakan yang menahan aliran air. Ukuran batu alam susun sirih lebih lebar antara 3-5 cm dan lebih panjang kira-kira 20 cm. dibandingkan dengan batu alam susun sirih untuk air terjun pada taman rumah.

Pada beberapa bagian terdapat warna batu yang lebih gelap dibandingkan yang lain, sehingga warna dinding tidak monoton. Warna batu alam lebih mengilap, karena dilapisi bahan coating dan terkena air. Coating dapat melindungi batu alam agar tahan lama.