Merancang Jalur Jalan Setapak
(988 Views) Juli 30, 2016 3:48 am | Published by Safitri ahmad | No comment
Jalur jalan setapak adalah jalur pejalan kaki yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan termasuk sepeda. Jalan setapak merupakan penghubung antara satu titik dengan titik lain; misal setelah turun dari kendaraan menuju bangunan, atau berjalan di taman tanpa menginjak rumput.
Jalur setapak dapat berupa garis (lurus atau lengkung) atau deretan keping-keping pijakan yang menghubungkan antara satu area dengan area yang lain. Selain berfungsi sebagai jalur sirkulasi, jalur setapak memberikan kesan estetis pada taman.
Pada area dengan traffik (arus lalu lintas orang yang melalui jalur tersebut tinggi), digunakan jalur berbentuk garis atau keping pijakan dari adukan semen. Sedangkan, area rekreasi, taman bermain, dan area istirahat menggunakan jalur pedestrian dengan rancangan keping-keping pijakan dari material batu alam (batu templek).
Rancangan jalan setapak tentu harus selaras dengan tema rancangan lansekap secara keseluruhan. Tema taman minimalis mempunyai rancangan jalan setapak dengan bentuk persegi empat atau garis (lurus atau melengkung). Sedangkan tema alami, rancangan jalan setapak lebih bebas dengan jalur berbelok-belok, naik turun, dan menggunakan material alam, misal batu templek dan koral sikat (susunan batu koral di atas adukan semen).
Kreatifitas pada jalur setapak menjadi nilai tambah pada lansekap, menggunakan berbagai macam bentuk batu alam (batu templek tipis, tebal,warna hitam pekat, warna abu-abu). Batu alam ditempel dengan keramik, atau adukan semen dengan jejak daun. Jenis material yang digunakan untuk jalur setapak tidak hanya batu dan adukan semen, tapi kayu
Keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki harus menjadi perhatian utama dibandingkan dengan nilai estetis jalur setapak, antara lain.
1.Permukaan jalur setapak harus datar dan tidak licin.
2.Jika pada beberapa batu templek terdapat bagian yang bergelombang, pastikan kondisi batu tersebut aman untuk dilalui oleh orang dewasa dan anak-anak.
3.Besar tiap satu keping pijakan, lebih besar dari tapak kaki orang dewasa (20-25 cm)
4.Jarak antara satu keping pijakan dgengan keping pijakan lain antara 5-10 cm.
5.Bentuk permukaan lahan harus menjadi perhatikan, apakah berbukit atau datar. Untuk lahan berbukit, harus diperhitungkan kemiringan lahan, sehingga pejalan kaki tetap merasa nyaman.
6.Padukan jalan setapak dengan tanaman groundcover (rumput gajah mini dan Kacang Hias (Arachis Pintoi).
No comment for Merancang Jalur Jalan Setapak