Lead :
Bentukan ruang luar yang besar (grand) dan lingkaran, ditambah penataan dan pemilihan tanaman yang sesuai dengan konsep ruang, mampu memberikan kesan monumental yang diharapkan.

Konsep rancangan Hotel Novotel Palembang mengetengahkan kemegahan kerajaan Sriwijaya dengan merancang ruang terbuka kerajaan yang besar dan bentuk-bentuk primitif megalitik berupa umpak-umpak (bangunan kubus yang dilapisi batu alam). Ruang yang besar dan lingkaran menjadi simbol yang kuat memrepresentasikan ruang-ruang kejayaan masa lalu.

Tahap-tahapan pembentukan ruang luar dimulai dari area pintu masuk (main entrance tapak) menuju lobby hotel yang terletak lebih tinggi ( jalur sirkulasi mendaki). Di kanan jalan terdapat tanaman Bougeville dan artefak dari batu yang menggambarkan reruntuhan bangunan. Warna-warni bunga Bougenville dan tanaman berdaun indah yang ditanam di depan bangunan Hotel Novotel Palembang mampu memberikan “warna” dan kelembutan pada dinding batu alam yang ada di sekitarnya.

Dari lobby terlihat ruang terbuka besar dan berbentuk lingkaran, yang dikelilingi oleh jejeran umpak yang seakan-akan menyembul dari dalam tanah dengan skala besar (grand). Di tengah ruang terbuka itu kolam renang dan fasilitas penunjang (dua bangunan kecil di kanan kiri kolam renang) yang berfungsi sebagai snack bar dan tempat ganti pakaian setelah/sebelum berenang.

Penataan tanaman mengikuti pola ruang yang melingkar ( Pohon Palem Anggur -Bismarckia nobilis-dan Dadap-Erythrina variegata-). Pola melingkar itu dibelah oleh penataan Pohon Palem Sadeng (Livistona cinencis)yang melurus dari teras lobby menuju bangunan yang ada di depannya. Sedangkan pohon kelapa (Cocos nucifera) , flamboyant (Delonix regia), dan dadap (Erythrina variegata) ditanam secara acak, seolah-olah tanaman yang berada area perkampungan.

Kolam ikan berbentuk persegi panjang dan dangkal menggunakan lantai kayu. Kolam renang ini merefleksikan bangunan dan benda-benda yang ada di atasnya. Pedestrian di atas kolam ikan mengarah ke kolam renang.
ada dua bangunan yang menarik perhatian (eye catching) karena bentuk dan warnanya, kuning dan abu-abu, yang meliuk dan mengecil di bagian ujung. Bangunan itu menggambarkan 2 naga dalam bentuk imaginer, di bagian bawah terdapat moon gate (pintu yang berbentuk bulat).

Bangku penonton amphitheater berbentuk melingkar. Lokasi amphitheather yang terletak di belakang kolam renang digunakan untuk tempat pertunjukan ruang luar, dengan sudut pandang ke arah lobby yang berdinding kaca. Sehingga lobby dengan art work dan pencahayaan lampu pada malam hari menjadi latar belakang yang menarik, begitu juga gemericik air dari kolam renang.

Arsitek lansekap : DW Fauzi, DCM Duta Cermat Mandiri