Dinding di ruang terbuka (taman dan lansekap) mempunyai banyak fungsi ; membuat sekuel ruang antara ruang yang satu dengan ruang yang lain, menutup area yang dianggap tidak bagus, dan salah satunya menjadi tempat keluarnya air terjun.

Ada dua dinding, dinding ini berbentuk segi empat dengan panjang dan lebar yang hampir sama (kira-kira 2 m x 2 m) dan dilapisi batu alam. Batu alam yang berwarna hitam (lebih gelap menjadi kerangka –frame-) dari batu alam berwarna lebih terang.

Lapisan dinding menggunakan batu alam dengan warna-warna dasar, yaitu hitam, biru muda, dan krem. Warna krem merupakan warna paling terang di antara ketiganya dan menjadi titik pandang. Warna ini terletak di bagian tengah dinding. Permukaan batu alam kasar, agar memberi kesan alami.

Di bagian tengah dinding terdapat kotak segiempat kecil, menandakan tempat keluar air terjun. Bidang dinding tidak datar, tapi ada bagian yang maju dan bagian yang mundur. Bagian kerangka yang berwarna gelap dan kotak tempat keluar air terjun, maju kira-kira 5-10 cm dibandingkan dengan bidang dinding yang berwarna terang. Bidang yang tidak datar menghilangkan kesan monoton, selain perbedaan warna, terdapat perbedaan maju mundur bidang dinding.

Dua dinding itu menutupi sebagian kelompok pohon palem kuning yang ada di belakangnya. Sedangkan, di depan dnding terdapat kolam hias, menampung air terjun yang jatuh. Di dalam kolam hias juga terdapat air mancur. Tinggi air mancur kira-kira 25-30 cm dari permukaan air. Ketinggian ini memberi kesan elegan dan tenang. Ketinggian juga memberikan kesempatan pada pejalan kaki yang melalui dinding itu untuk menikmati dinding batu alam dan air terjun.

Air terjun dan air mancur dalam satu area memberikan daya tarik tersendiri. Jika air terjun tidak mengalir, maka dinding batu alam dengan frame berwarna hitam tersebut dapat menjadi art work pada taman. Dinding ini menjadi penanda, antara satu area dengan area yang lain.