Kolam renang anak-anak di Hotel Shangrila, Jakarta, berbentuk setengah lingkaran. Pada sisi kolam renang yang bergaris lurus, di depannya terdapat dinding dengan lapisan batu alam. Ada beberapa tanaman pakis menempel pada dinding.

Anak-anak yang berenang atau orang tua yang mengawasi anak-anak yang sedang berenang menghadap ke arah dinding itu.

Di belakang dinding (kolam renang anak-anak) terdapat ruang ganti sebelum dan sesudah berenang. Sedangkan di belakang dinding itu, terdapat dinding pembatas area yang menggunakan lapisan batu alam, tetapi berbeda dengan dinding yang ada di depannya, dinding di bagian belakang dipasang art work dengan bentuk ikan. Warna, jenis, dan pola batu alam dinding bagian depan ((kolam renang anak-anak) dan bagian belakang (dinding pembatas area) sama. Ini memberi gambaran bahwa dinding bagian depan merupakan bagian dari dinding bagian belakang (dinding yang berfungsi untuk membatasi area kolam renang).

Dinding di bagian depan menjadi fokus pandangan utama di area kolam renang anak itu. Akan tetapi, tanaman pakis yang menempel pada dinding tidak beraturan dan tidak mempunyai pola yang jelas. Jika ditata dengan pola yang jelas, dan tidak terlalu rapat (ada jarak antara satu tanaman dengan tanaman yang lain), maka tampilan dinding akan menjadi menarik. Walaupun, jenis tanaman hanya menggunakan satu jenis tanaman saja (misal ; pakis).

Jenis tanaman pakis, jenis tanaman yang tidak menggugurkan daun dan tidak membuat kotor, sehingga dapat diletakkan di area kolam renang. Tanaman ini harus dirawat secara teratur, dengan cara melakukan penyiraman dan membuang daun yang tua dan mati.

Lampu (down light) ditata di bawah dinding sebanyak 6 unit dengan jarak yang sama. Jarak lampu tidak terlalu dekat, agar cahaya yang dihasilkan tidak terlalu terang dan membuat silau anak-anak yang sedang berenang. Pada malam hari, area di sekitar kolam renang yang terang, antara lain ; kolam renang dan jalur jalan di sekitar kolam, dengan alasan keamanan (agar jalur jalan mudah terlihat).