1.Siapkan peralatan : selang, ember, alat pengembur tanah, steger tanaman, pupuk, dan bibit.

2.Permukaan tanah diurug dengan top soil (tanah merah), minimal setebal 20 cm.

3.Top soil dicampur dengan humus dengan perbandingan 3 : 1 ( 3 top soil : 1 humus). PH tanah yang baik sekitar 4.5 – 8.5.

4.Dibuat galian lubang ukuran : panjang, lebar, dan dalam (60 cm x 60 cm x 60 cm) atau sesuai dengan besar tanaman.

5.Setelah didiamkan selama 5 hari dan pupuk sudah menyatu dengan tanah olahan, lubang tanam disiram dengan air.

6.Pembungkus (polybag) tanaman harus dilepas dengan hati-hati. dekat lubang yang ditanami.

7.Bibit tanaman dimasukkan dengan hati-hati ke dalam lubang dan masukkan tanah urug sedikit demi sedikit (top soil dan pupuk), sambil dipadatkan secukupnya supaya tanaman tidak goyah.

8.Tanaman dimasukan ke dalam lubang tanaman diberi pupuk kandang secukupnya dan diurug kembali dengan tanah merah, kemudian disiram dengan air.

9.Tanaman harus diletakkan di tengah-tengah pada media tanam padat yang sesuai.

10.Pangkal batang pohon harus tepat berada di permukaan tanah. Setelah itu kompos steril siap digunakan. Sebarkan di atas permukaan tanah setebal 5 cm.

11.Setelah pekerjaan penanaman selesai, dipasang steger (penunjang tanaman) biasa dari bambu/kayu, diikat dengan ijuk.

12.Batang tanaman yang diikat steger harus dibungkus dengan karung agar batang tidak rusak oleh ikatan ijuk.

13.Daun yang terlalu tua/masih muda harus dibuang untuk mengurangi penguapan.

14.Siram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap pohon, dan setelah itu penyiraman dilakukan pagi dan sore.