Di Indonesia, gazebo sudah ada sejak dulu, dengan nama yang berbeda, di Jawa Barat dinamakan saung, terletak di pinggir empang (kolam ikan) atau di sawah (tempat petani beristirahat). Sedangkan di Sumatera Barat, disebut dangau, bangunan kecil di tengah sawah yang digunakan petani untuk tempat makan, istirahat, dan Salat. Bangunan dengan atap, tiang, dan lantai (seperti gazebo) ini juga digunakan untuk tempat tabuah (alat yang dibunyikan setiap tiba waktu Salat, terletak di dalam halaman surau (mushala) atau mesjid).

Saung di Jawa Barat terbuat dari kayu atau bamboo, menggunakan atap pelana, dan bale-bale (tempat duduk atau berbaring, yang terbuat dari kayu atau bamboo dengan tinggi kira-kira 50-60 cm dari tanah.) Hampir sama dengan saung, dangau terbuat dari kayu atau bamboo, menggunakan atap pelana, dan ada bale-bale.

Saat ini berkembang gazebo dengan atap yang terinspirasi dari atap rumah adat. Gazebo dengan atap rumah adat dirancang di daerah wisata, dan digunakan untuk berbagai keperluan, misal ; untuk istirahat, duduk-duduk, melihat pemandangan, atau dijadikan tempat berjualan barang-barang souvenir. Selain itu, gazebo dengan atap yang terinspirasi dari atap rumah adat, dijadikan tempat makan ruang luar.

Beberapa contoh gazebo yang terinspirasi dari atap rumah adat dan saung antara lain ; gazebo dengan atap bagonjong yang dapat ditemukan di Bukittinggi, di kawasan wisata Panorama dan Benteng. Gazebo terdiri dari empat atap bagonjong pada keempat sisi, dan terdapat ukiran yang berwarna-warni pada dinding atap. Rancangan atap yang lain menggunakan atap pelana tapi di bagian ujung runcing ke atas (bagonjong). Gazebo digunakan untuk melihat pemandangan ngarai sianok dan pemandangan kota Bukittinggi.

Salah satu restoran di Bandung terinspirasi dari Saung Jawa Barat, restoran Atmosphere. Tempat makan untuk ruang luar dirancang dengan tema saung Jawa Barat. Untuk memberikan kesan alami, saung terletak di atas empang.

Gazebo dengan atap joglo dapat ditemukan di daerah wisata di Jawa Tengah, sebagian digunakan untuk menjual souvenir. Di Jakarta, restoran dengan atap joglo dapat ditemukan di daerah Kemang, restoran Payon.